Jumat, 12 April 2013

MENGGAPAI CINTA ALLAH





Sebelum kita melakukan dzikir Jahar maupun dzikir Khofi, kita membacanya. Kemudiam muncul pertanyaan "Bagaimana kiat atau cara untuk menggapai cinta Allah". Karena jika kita sudah bisa mendapatkan cinta-Nya maka Insya Allah, kita akan senantiasa menjadi orang yang pandai mensyukuri nikmat-Nya. Dalam Manqobah ke-53, diceritakan bahwa Syaikh Abdul Qodir al-Jailani didatangi malaikat Izroil yang membawa tulisan "Yashilu haadzal maktuubu minal muhibbi ilal mahbuubi".

Artinya :Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali 'Imran :31).
Untuk mencintai Allah ini, bukanlah perkara yang mudah. Karena cinta itu harus bersedia, mau mengorbankan kesenangan dirinya demi untuk kesenangan orang yang kita cintai. Dalam ayat tersebut, kita harus mengikuti Rasulullah Saw. Dalam hal ibadahnya, akhlaknya, kinerjanya, hubungan sosial masyarakatnya dll. Karena memang Beliau adalah Uswatun Hasanah. Bahkan dalam buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, Rasulullah Muhammad Saw. menduduki peringkat yang pertama. Jika kita mengikuti Rasul, Pasti Allah akan mencintai kita dan memberikan ampunan-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda : Man ahabba syaian fakatsuro dzikruhu (Barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia banyak mengingat yang dicintainya). Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan cara untuk bisa banyak mengingat Allah. Dalam Hadits lain, Rasulullah Muhammad Saw. bersabda : Man ahabba syaian fahuwa 'abduh. Maka kita harus menghambakan diri kepada Allah, jika kita memang benar-benar mencintai-Nya. Apakah kita sudah menghambakan diri kepada Allah. Misalnya kadang-kadang kita masih cinta nonton sinetron TV daripada cepat-cepat menunaikan shalat.
Jadi, cinta kepada Allah, ikutilah perintah-Nya, cinta kepada Rasul, ikutilah perintahnya, cinta kepada Guru, ikutilah perintahnya, dan seterusnya. Apa yang akan kita dapatkan selanjutnya : Anta ma'a man ahbabta (Engkau bersama orang yang engkau cintai). Mudah-mudahan, Guru Mursyid yang kita cintai akan membawa kita kepada Allah. Karena Pangersa Abah mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Setelah cinta, maka rasa syukur akan timbul. Apa Cirinya :
  1. Mengucapkan dengan lisan; sekurang-kurangnya dengan ucapan Alhamdulillah.
  2. Memelihara nikmat, supaya kita bisa terus beribadah kepada Allah Swt.
  3. Membagikan kenikmatan kepada hal-hal yang diridloi oleh si pemberi nikmat.
  4. Mentaati perintah si Pemberi Nikmat.


Bulan Rabi'ul Tsani adalah bulan wafatnya Tuan Syaikh Abdul Qodir al-Jailani QS. Pada Manaqib bulan lalu, KH. Rasyid Effendi, BA. masih berada di tengah-tengah kita. Namun sekarang Beliau telah berpulang ke rahmatullah. Allah Swt. berfirman dalam al-Quran :

Artinya : "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam syurga, maka sesungguhnya ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan". (QS. Ali 'Imran : 185).
Kematian merupakan sebuah rahasia Allah. Kita tidak tahu kapan kematian itu akan datang menjemput kita. Mungkin siang, mungkin malam, mungkin esok. Oleh karena itu, kita harus bersiap-siap. Jangan sampai kita terpesona, terpengaruh dengan kehidupan dunia sehingga lupa kehidupan akhirat. Dunia ini adalah :
  1. Perhiasan. "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan". (QS. al-Kahfi 46).
  2. Cobaan. "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): dan disisi Allah-lah pahala yang besar". (QS. at-Taghaabun : 15).
  3. Tipuan. ".... dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia....". (al-an'Aam : 70).
Tetapi bukan berarti kita tidak boleh memiliki dunia, melainkan kita harus menjaga supaya tetap seimbang. Dalam surat al-Qashash : 77, juga dalam kitab Miftahus-Shudur karangan Pangersa Abah : "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi....". Bagaimana caranya supaya kita bisa menggapai kedua hal ini. Rasulullah Saw. bersabda : "Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Waktu sehat sebelum sakit. Waktu kaya sebelum miskin. Waktu sempat sebelum sempit. Waktu hidup sebelum miskin". Dalam hadits lain Rasul mengingatkan bahwa untuk mencapai kehidupan dunia seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya. Sedangkan untuk mencari kehidupan akhirat, seolah-olah kita akan mati esok.
Allah Swt mengingatkan bahwa : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itu orang-orang yang rugi". (QS. al-Munafiqun : 9). Dzikrullah yang tengah kita amalkan, Insya Allah akan selalu menjaga hati kita sehingga tetap bisa mengingat Allah, meskipun kita sedang melakukan pekerjaan duniawi maupun ukhrowi. Qun fiddunya bibadanika, wa qun fil akhiroti biqolbika.

Dan untuk memperoleh cinta allah Tuhan Yang Maha Esa ada banyak hal yang harus ditempuh dan dijalani, diantaranya berkata al imam ibnul qoyyim dalam madarijus salikin, sebab-sebab yang dapat mendatangkan kecintaan kepada Allah ada sepuluh macam
 1. Membaca alquran dengan merenungkan dan memahami makna-maknanya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh allah, yaitu melalui pemahaman Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat serta para ulama sunnah
2. Mendekatkan diri kepada allah dengan ibadah-ibadah nafilah (sunnah) setelah ibadah ibadah yang wajib
3. Senantiasa mengingat allah bagaimanapun keadaannya baik dengan lisan dan hatinya pada saat beramal dan pada setiap keadaan, maka cinta yang didapatkannya tergantung dari banyak atau sedikitnya zikir ini
4. Lebih mengutamakan cinta kepada allah dari cinta kepada dirimu sendiri ketika sedang memuncaknya hawa nafsu
5. Mengarahkan perhatian hati terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya mempersaksikannya dan mendidik hatinya untuk mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah tersebut
6. Mempersaksikan kemurahan dan kebaikan-Nya dan nikmat-nikma-Nya baik yang zahir maupun yang batin
7. Yang paling dahsyatnya adalah kepasrahan hati dihadapan Allah
8. Bermunajat kepada allah saat turun-Nya kelangit dunia (di sepertiga malam terakhir) dan membaca kitab-Nya yang kemudian diakhiri istigfar (mohon ampun) dan bertaubat kepada-Nya
 9. Berkumpul bersama dengan orang-orang yang mencintai-Nya secara jujur, dan memetik perkataan-perkataan yang baik dari mereka serta tidak berbicara kecuali meyakini adanya kebaikan ketika berbicara, yang diketahui akan menambah kebaikan keadaanmu dan bermanfaat untuk orang lain.
10. Menyingkirkan segala sebab yang akan menghalangi antara kalbu dengan allah Dengan sepuluh sebab ini maka orang yang mencintai Allah akan sampai pada kedudukan cinta yang sebenarnya dan mereka akan menjadi orang yang dicintai oleh Allah [fathul majid hal. 309]. Mudah-mudahan kita dapat memahami kecintaan yang sebenarnya dan semoga kita pun menjadi orang-orang yang dicintai dan diridhoi Allah Tuhan Semesta Alam

 Semoga kita senantiasa melaksanakan amalan dzikrullah ini sehingga terhindar dari godaan syetan dan mampu mengabdi kepada Allah Swt.






Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar