Sebelum kita melakukan dzikir Jahar maupun dzikir Khofi, kita
membacanya. Kemudiam muncul pertanyaan "Bagaimana kiat atau cara untuk
menggapai cinta Allah". Karena jika kita sudah bisa mendapatkan
cinta-Nya maka Insya Allah, kita akan senantiasa menjadi orang yang pandai
mensyukuri nikmat-Nya. Dalam Manqobah ke-53, diceritakan bahwa Syaikh Abdul
Qodir al-Jailani didatangi malaikat Izroil yang membawa tulisan
"Yashilu haadzal maktuubu minal muhibbi ilal mahbuubi".
Artinya :Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali 'Imran :31).
Untuk mencintai Allah ini, bukanlah perkara yang mudah. Karena cinta
itu harus bersedia, mau mengorbankan kesenangan dirinya demi untuk kesenangan
orang yang kita cintai. Dalam ayat tersebut, kita harus mengikuti Rasulullah
Saw. Dalam hal ibadahnya, akhlaknya, kinerjanya, hubungan sosial masyarakatnya
dll. Karena memang Beliau adalah Uswatun Hasanah. Bahkan dalam buku Seratus
Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, Rasulullah Muhammad Saw. menduduki
peringkat yang pertama. Jika kita mengikuti Rasul, Pasti Allah akan mencintai
kita dan memberikan ampunan-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda : Man ahabba syaian fakatsuro dzikruhu (Barangsiapa
yang mencintai sesuatu, maka dia banyak mengingat yang dicintainya).
Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan cara untuk bisa banyak mengingat Allah.
Dalam Hadits lain, Rasulullah Muhammad Saw. bersabda : Man ahabba syaian
fahuwa 'abduh. Maka kita harus menghambakan diri kepada Allah, jika kita memang
benar-benar mencintai-Nya. Apakah kita sudah menghambakan diri kepada Allah.
Misalnya kadang-kadang kita masih cinta nonton sinetron TV daripada cepat-cepat
menunaikan shalat.
Jadi, cinta kepada Allah, ikutilah perintah-Nya, cinta kepada Rasul,
ikutilah perintahnya, cinta kepada Guru, ikutilah perintahnya, dan seterusnya.
Apa yang akan kita dapatkan selanjutnya : Anta ma'a man ahbabta (Engkau
bersama orang yang engkau cintai). Mudah-mudahan, Guru Mursyid yang kita cintai
akan membawa kita kepada Allah. Karena Pangersa Abah mengikuti petunjuk Allah
dan Rasul-Nya. Setelah cinta, maka rasa syukur akan timbul. Apa Cirinya :
- Mengucapkan dengan lisan; sekurang-kurangnya dengan ucapan Alhamdulillah.
- Memelihara nikmat, supaya kita bisa terus beribadah kepada Allah Swt.
- Membagikan kenikmatan kepada hal-hal yang diridloi oleh si pemberi nikmat.
- Mentaati perintah si Pemberi Nikmat.
Bulan Rabi'ul Tsani adalah bulan wafatnya Tuan Syaikh Abdul Qodir
al-Jailani QS. Pada Manaqib bulan lalu, KH. Rasyid Effendi, BA.
masih berada di tengah-tengah kita. Namun sekarang Beliau telah berpulang ke
rahmatullah. Allah Swt. berfirman dalam al-Quran :
Artinya : "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam syurga, maka sesungguhnya ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan". (QS. Ali 'Imran : 185).
Kematian merupakan sebuah rahasia Allah. Kita tidak tahu kapan
kematian itu akan datang menjemput kita. Mungkin siang, mungkin malam, mungkin
esok. Oleh karena itu, kita harus bersiap-siap. Jangan sampai kita terpesona,
terpengaruh dengan kehidupan dunia sehingga lupa kehidupan akhirat. Dunia ini
adalah :
- Perhiasan. "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan". (QS. al-Kahfi 46).
- Cobaan. "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): dan disisi Allah-lah pahala yang besar". (QS. at-Taghaabun : 15).
- Tipuan. ".... dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia....". (al-an'Aam : 70).
Tetapi bukan berarti kita tidak boleh memiliki dunia, melainkan kita
harus menjaga supaya tetap seimbang. Dalam surat al-Qashash : 77, juga dalam
kitab Miftahus-Shudur karangan Pangersa Abah : "Dan carilah pada
apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi....". Bagaimana
caranya supaya kita bisa menggapai kedua hal ini. Rasulullah Saw. bersabda
: "Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Waktu sehat sebelum
sakit. Waktu kaya sebelum miskin. Waktu sempat sebelum sempit. Waktu hidup
sebelum miskin". Dalam hadits lain Rasul mengingatkan bahwa untuk
mencapai kehidupan dunia seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya. Sedangkan
untuk mencari kehidupan akhirat, seolah-olah kita akan mati esok.
Allah Swt mengingatkan bahwa : "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itu orang-orang yang
rugi". (QS. al-Munafiqun : 9). Dzikrullah yang tengah kita
amalkan, Insya Allah akan selalu menjaga hati kita sehingga tetap bisa
mengingat Allah, meskipun kita sedang melakukan pekerjaan duniawi maupun
ukhrowi. Qun fiddunya bibadanika, wa qun fil akhiroti biqolbika.
Dan untuk memperoleh cinta
allah Tuhan Yang Maha Esa ada banyak hal yang harus ditempuh dan dijalani,
diantaranya berkata al imam ibnul qoyyim dalam madarijus salikin, sebab-sebab
yang dapat mendatangkan kecintaan kepada Allah ada sepuluh macam
1. Membaca alquran dengan merenungkan dan
memahami makna-maknanya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh allah, yaitu
melalui pemahaman Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat serta
para ulama sunnah
2. Mendekatkan diri kepada
allah dengan ibadah-ibadah nafilah (sunnah) setelah ibadah ibadah yang wajib
3. Senantiasa mengingat allah
bagaimanapun keadaannya baik dengan lisan dan hatinya pada saat beramal dan
pada setiap keadaan, maka cinta yang didapatkannya tergantung dari banyak atau
sedikitnya zikir ini
4. Lebih mengutamakan cinta
kepada allah dari cinta kepada dirimu sendiri ketika sedang memuncaknya hawa
nafsu
5. Mengarahkan perhatian hati
terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya mempersaksikannya dan mendidik hatinya
untuk mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah tersebut
6. Mempersaksikan kemurahan
dan kebaikan-Nya dan nikmat-nikma-Nya baik yang zahir maupun yang batin
7. Yang paling dahsyatnya
adalah kepasrahan hati dihadapan Allah
8. Bermunajat kepada allah
saat turun-Nya kelangit dunia (di sepertiga malam terakhir) dan membaca
kitab-Nya yang kemudian diakhiri istigfar (mohon ampun) dan bertaubat
kepada-Nya
9. Berkumpul bersama dengan orang-orang yang
mencintai-Nya secara jujur, dan memetik perkataan-perkataan yang baik dari
mereka serta tidak berbicara kecuali meyakini adanya kebaikan ketika berbicara,
yang diketahui akan menambah kebaikan keadaanmu dan bermanfaat untuk orang
lain.
10. Menyingkirkan segala
sebab yang akan menghalangi antara kalbu dengan allah Dengan sepuluh sebab ini
maka orang yang mencintai Allah akan sampai pada kedudukan cinta yang
sebenarnya dan mereka akan menjadi orang yang dicintai oleh Allah [fathul majid
hal. 309]. Mudah-mudahan kita dapat memahami kecintaan yang sebenarnya dan
semoga kita pun menjadi orang-orang yang dicintai dan diridhoi Allah Tuhan
Semesta Alam
Semoga kita senantiasa melaksanakan amalan dzikrullah ini sehingga terhindar dari godaan syetan dan mampu mengabdi kepada Allah Swt.
Semoga kita senantiasa melaksanakan amalan dzikrullah ini sehingga terhindar dari godaan syetan dan mampu mengabdi kepada Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar